Jumat, 12 Desember 2014

Sejarah Parfum

Sebelum anda menggunakan parfum, ada baiknya kita mengetahui riwayat parfum,. Riwayat  parfum, berkaitan erat dengan sejarah umat manusia. Sejak zaman prasejarah, manusia telah menambah kelezatan pada makanannya dengan membakar minyak dan kayu beraroma. Orang-orang Mesir kuno di zaman antik menghormati para dewanya dengan kemenyan, salep dan minyak wewangian. Semua menjadi bagian penting kegiatan keagamaan dan keindahan wanita (dan pria).

Walaupun  parfum, berkadar alkohol belum dijumpai pada masa itu, orang Mesir kuno telah akrab dengan parfum,. Kaum tersebut menghadirkan wewangian dengan membakar kemenyan atau memakai balsam dan salep. Cara mengunakan wewangian ini segera mentradisi di kuil-kuil. 

Cara sederhana yang mereka lakukan sebelumnya  kemudian berangsur berganti dengan resep yang kompleks dan perubahan yang signifikan.  Bukti-buktinya dapat dibaca pada tulisan Mesir kuno (hieroglif) di Edfou dan Philae. Begitu juga tentang detail formula awal parfum,, seperti kemenyan kyphi yang sangat terkenal.

Salep dan minyak wangi dipakai pada kulit untuk kosmetik atau untuk pengobatan. Karena waktu itu penyulingan belum dikenal, zat berlemak seperti minyak sayur dan lemak hewan digunakan untuk menyerap wewangian bunga atau damar. Sementara itu, orang Yunani kembali dari pelayarannya dengan membawa wewangian baru. Mengikuti orang Mesir, orang Yunani menghasilkanparfum, untuk upacara ibadah dan sehari-hari atau beberapa ritual keagamaan lainnya. 
Zaman tersebut mereka melakuakn cara dengan  melumuri seluruh tubuh dengan minyak  dan krem ketika mandi, sebelum dan setelah makan, sudah menjadi mode. Tujuannya untuk kesehatan dan kesenangan baik secara fisik atau kepercayaan yang dianut masa tersebut.  

Seiring dengan pengaruh Timur – setelah rute perdagangan ke India, Afrika, dan Arab terbuka- dan Yunani, orang Romawi dengan cepat mengadaptasi budaya parfum,. Hal ini terjadi ketika Julius Caesar bahkan mengutamakan wewangian eksotis yang sangat mengagumkan
.
Parfum kemudian dipakai untuk penguburan, upacara keagamaan, dan kehidupan sehari-hari. Alasannya adalah dikarenakan pedagang parfum, sering berhubungan dengan dokter atau apoteker, orang Romawi  meyakini parfum, juga bermanfaat sebagai obat.
Satu penemuan besar mereka adalah penggunaan botol beling. Mereka lantas mengembangkan teknik peniupan kaca menjadi botol, yang ditemukan di Syiria pada abad ke – 1 sebelum masehi.
Pemakaian parfum, kemudian berkurang di dunia Barat akibat perkembangan agama Kristen.  Dalam ritual agama Kristen mereka tidak mengenal upacara penguburan. Sebaliknya, orang-orang Arab tetap menjaga eksistensi parfum, melalui perdagangan rempah-rempah serta penemuan dan pengembangan alat dan teknik penyulingan.

Orang Arab dan Persia menjadi pemakai wewangian yang mentradisi dalam arti kata sudah menjadi ritual sehari-hari. Sebagai contoh  Taman di Istana Alhambra di selatan Granada, Spanyol, merupakan bukti peranan parfum, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Kejatuhan Kerajaan Romawi dan invasi kaum barbar membawa dunia Barat ke zaman kegelapan atau kemunduran. Penggunaan parfum,  pun melemah. Kondisi itu berlangsung hingga abad ke – 12
Kemudian terjadi pengakuan di kaum kriten diamana orang Kristen mulai mengakui daya tarik parfum sebagai simbol elegan sekaligus kesehatan  dipakai untuk menangkal wabah dan bau-bau tak sedap.

Hal ini juga terjadi dengan kaum Para raja dan bangsawan yang merasakan  segi higienis dan daya tarik parfum,. Contoh Pada abad pertengahan, adalah hal biasa mencuci dan mandi dengan air wewangian. Alasannya adalah karena rempah-rempah dari Timur masuk ke Eropa melalui Venesia, kota ini dengan cepat menjadi pusat parfum.
Selanjutnya Pada pertengahan abad ke – 15, muncul parfum campuran minyak dan alkhohol – disebut eaux de senteur atau scent. Penemuan parfum yang dikolaborasikan dengan alcohol di wilayah Benua Amerika di abad itu membuat Venesia kehilangan gelarnya sebagai pusat parfum.
Terjadi proses kratifitas mengaplikasikan produk parfum tersebut dengan pembuatan sarung tangan yang wangi, Perdagangan parfum di abad ke-16 berbarengan dengan maraknya penjualan sarung tangan berparfum
Sarung tangan ini sempat membingungkan para pemakainya karena menimbulkan bau tak sedap – akibat campuran wewangian dan keringat pemakainya. Ada yang mencoba menangkalnya dengan membubuhi parfum yang berbau keras.



FM 198
FM 302

FM 313

Tidak ada komentar:

Posting Komentar